Upaya Tekan Inflasi Mau ke Kemenhub
PANGKALPINANG – Tingginya inflasi di Bangka Belitung (Babel) pada April 2023 yang diakibatkan mahalnya harga tiket pesawat mulai menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel. Senin (8/5) kemarin, pihak pengelola Bandara Depati Amir serta seluruh maskapai udara dikumpulkan Dinas Perhubungan (Dishub) Babel.
Dipimpin Kepala Dishub Babel Asban Aris, tampak hadir dalam rapat yang berlangsung di kantor Dishub yakni Eksekutif GM Angkasa Pura II Bandara Depati Amir Muhammad Adi Wiyatno, AirNav Indonesia Pangkalpinang Aay Ruhiyat, perwakilan maskapai penerbangan dari Garuda, Citylink, Sriwijaya, Lion, Nam Air yang ada di Babel.
Rapat tersebut membahas terkait penambahan trafik dan tingginya harga tiket pesawat menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Babel pada April 2023. Asban tak menampik, jika kenaikan angkutan udara ini memang bertepatan dengan momen lebaran Idul Fitri. Namun ia meminta agar pihak maskapai penerbangan dapat memberikan kontribusinya dalam menurunkan inflasi yang saat ini terjadi di Babel.
Pihaknya pun dalam waktu dekat, lanjut Asban, akan mengajak seluruh pihak yang hadir dalam rapat untuk melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna membahas langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Babel bersama pihak pengelola Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan dalam menurunkan inflasi khususnya tingginya tiket pesawat.
“Kami harapkan dengan adanya rapat koordinasi ini ada solusi yang tepat dalam menurunkan harga tiket pesawat sehingga masyarakat umum terbantu dengan harga yang tidak terlalu tinggi,” ungkap Asban.
Sementara itu Eksekutif GM Angkasa Pura II Bandara Depati Amir Muhammad Adi Wiyatno mengatakan, pihaknya hanya sebagai pengelola bandara dan tidak berhubungan langsung dengan naik turunnya tiket pesawat. “Kami sebagai pengelola bandara hanya mengelola bandara saja terkait naik-turunnya tiket ini ada di airlines,” ungkap Adi Wiyatno, seraya menerangkan, bahwa pihaknya melihat dengan naiknya harga tiket yang terjadi diiringi dengan terbatasnya armada penerbangan dari maskapai penerbangan yang ada.
Dalam kesempatan itu salah seorang perwakilan maskapai penerbangan Garuda Albian Aprio mengungkapkan, bahwa penjualan tiket pada saat peak season sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan mengacu pada tarif batas atas tiket pesawat. “Kita sudah sepakat tidak melebihi tarif batas atas dan tidak kurang dari batas bawah, namun pada peak season memang kita menggunakan tarif batas atas, karena ini merupakan situasional,” jelas Albian.