BABELPOS.ID.- Banyak warga Arab Saudi yang mendadak mengaku jika mereka tak mempercayai agama alias ateis. Ada apa gerangan?
Melansir dari berbagai sumber, menurut Data Agama Dunia yang dirilis oleh Universitas Boston pada 2020, populasi di Arab Saudi semakin beragam.
Terdapat 31,5 juta warga muslim, 2,1 juta Kristen, 708 ribu mengaku Hindu, 114 ribu Buddha, 67 ribu Sikh dan 242 ribu tak meyakini agama alias ateis atau agnotik.
Dilalah, data tersebut kembali diterbit oleh situs resmi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Juni 2022 lalu dengan judul: "2021 Report on International Religious Freedom: Saudi Arabia".
Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa warga yang memilih untuk tak meyakini suatu agama atau ateisme sudah berkembang sejak sedekade lalu.
Gallup International pada 2012 lalu mengutip sebanyak 5 persen warga Arab Saudi menyatakan diri mereka ateis. Lalu 19 persen lainnya tidak mengakui diri mereka beragama.
Mayoritas warga Arab Saudi yang mengaku diri mereka ateis karena ketatnya aturan pemerintah yang dibuat oleh Kerajaan Arab Saudi.
Seperti diketahui berdasarkan Undang-Undang Dasar Pemerintah Arab Suadi tahun 1992, agama resmi negara adalah Islam.
Konstitusi atau hukum yang berlaku di negara tersebut adalah berdasarkan hukum Al-Qur'an dan Sunnah, atau tindakan dan hukum yang persis dilakukan di zaman Nabi Muhammad SAW.
Seseorang yang melanggar di wilayah Kerajaan Arab Saudi akan terancam hukuman cambuk, penjara hingga eksekusi mati.
Bagi seorang Muslim yang murtad, akan mendapat hukuman penjara dalam waktu yang lama.
Karena hal itulah, 242 ribu warga Arab Saudi merasa terkekang dan dilaporkan memilih untuk tidak meyakini satu agama pun.
Sementara dalam sebuah artikel yang dirilis oleh Think Tank Secular Humanism, banyak warga Arab Saudi yang ateis karena kecewa terhadap peraturan pemerintah.
Mereka menganggap aturan yang dibuat oleh Kerajaan Arab Saudi terkesan kaku dan sangat ketat.