BABELPOS.ID.- Sholeh dan ramah kepada semua warga. Itulah kenangan warga Pratu Ibrahim (22), anggota TNI asal Kota Palembang yang tewas dalam baku tembak dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua.
Selain ramah dan murah senyum, Pratu Ibrahim dilingkungannya terkenal sebagai remaja yang dekat dengan mesjid. Saat tiba waktu solat lima waktu, dia sering mengumandangkan azan. Lantunan suara azannya terkenal merdu dan menyejukkan. Sauaranya azannya disukai warga.
“Almarhum itu, sering azan di mesjid kami. Suaranya bagus,” ujar Rahman, warga Perumahan Arisma Azhar, Kelurahan Kenten Permai, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
Ibadahnya tidak pernah tinggal. Selain ramah sosok Pratu Ibrahim dekat dengan semua warga, utamanya kepada anak-anak.
Saat pulang dinas , Pratu Ibrahim sering memberi uang jajan kepada anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. “Orangnya sholeh, baik dan ramah. Tapi sayang terlalu cepat dipanggil Allah,” ujarnya.
Meski berstatus anggota TNI, Pratu Ibrahim tidak pernah sombong. Bahkan, dia selalu berbicara dengan lembut kepada warga. Dia juga dikenal bergaul dan aktif dengan kegiatan warga.
Karenanya, kepergian Pratu Ibrahim membawa duka yang mendalam bagi warga. Karenanya, warga mendoakan agar Pratu Ibrahim diterima di sisi Allah.
Warga tahu jika korban menjadi korban kebiadaban KKB dari pemberitaan di media. Kabar inipun menyebar cepat dilingkungan mereka.
Anggota Kostrad yang ditembak KKB asal Palembang ini bernama Pratu Ibrahim.
korban telah dimakamkan di taman Makam Pahlawan TMP Ksetra Siguntang, Jalan Sudirman Palembang.
Diketahui almarhum tercatat sebagai anggota Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna (atau Yonif Raider 321/Galuh Taruna), adalah Batalyon infanteri yang berkualifikasi Raider.
Dan berada di bawah kendali komando Brigade Infanteri Raider 13/Galuh Rahayu, Divisi Infanteri 1/Kostrad. Markas Komando (mako) berada di Jalan Kyai Haji Abdul Halim, Majalengka (45418), Jawa Barat.
Almarhum yaang menjadi pahlawan kesuma bangsa ini gugur dalam menjalankan operasi pembebasan pilot Susi Air. Korban dievakuasi di RSUD Timika Mimiki Papua Tengah.
Dari Mimika diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma. Dari situ para korbn yang gugur dibawa ke kampung halaman masing-masing.
Pratu Miftahul Arifin diturunkan di Bandara Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah, terus ke Pacitan.