DIAM-diam Bujang PeDe membuat lamaran sebagai admin di sebuah mini market yang baru buka di tempat mereka.
Dua sohibnya Odoy dan Ipank sengaja dia tak beritahu, untuk kejutan.
''Jika berhasil nanti, ketika ada penerimaan, maka akulah yang akan menseleksi mereka. Kena dua cecunguk itu kali ini,'' ujar Bujang membatin.
Bujang mengantar lamaran sendiri dengan hanya modal ijazah yang ia pegang. Tak ada surat pengalaman kerja atau portofolio dan segala jenisnya.
''Itu semua akan kujelaskan saat wawancara, sudah bertahun-tahun jadi admin, lebih dari cukup untuk kujelaskan,'' ujar Bujang dengan PeDe-nya.
Meski hanya modal ijazah saja, namun ketika tes wawancara, Bujang tetap mendapat panggilan.
"Saya melihat di depan toko ada tulisan bahwa tempat ini membutuhkan admin,'' ujar Bujang ketika ditanya bagian HRD saat memulai tes wawancara.
''Oh, iyah. Benar. Pak Bujang santai aja ya, kita wawancara butuh tahu pengalaman dan pengetahuan Pak Bujang,'' ujar bagian HRD itu lagi.
''Pernah jadi admin?''
''Pernah, dan sering, Pak?'' ujar Bujang meyakinkan.
''Alhamdulillah, betah jadi admin?'' tanya HRD itu lagi.
''Iyah betah la Pak,'' ujar Bujang pasti.
''Selama menjadi bagian admin, kalau ada yang protes dengan Bapak, bagaimana menyikapinya?''
''Gak pernah, Pak?''
''Kalau ada yang protes, bagaimana Pak Bujang menyikapinya?'' ujar HRD itu kembali menegaskan pertanyaannya.