PAGI itu, Wak Ijah emaknya Bujang sedang tidak enak badan. Maklum sudah berumur.
''Bujang, bantu Emak,'' ujar Emak membangunkan Bujang PeDe yang masih enak-enakan tidur.
Tanpa menunggu perintah kedua, Bujang langsung bangkit.
''Iyah, Mak, siap perintah!'' ujar Bujang sekenanya.
Emak kadang menahan senyum juga melihat tingkah konyol anak tunggalnya itu.
''Bantu Emaklah, tolong kau rendam dengan deterjen pakaian kotor di belakang itu,'' ujar Emak lagi.
''Siap, laksanakan tanpa berani membantah!''
Emak pun hanya geleng-gelang kepala.
Di dapur Bujang sudah melihat setumpuk pakaian kotor di dalam baskom. Juga ada sebungkus deterjen yang masih utuh.
Tanpa berpikir panjang Bujang PeDe mencoba merobek bungkus deterjen itu. Ternyata alot.
Secara spontan Bujang lalu mencoba merobek dengan digigit. Masih agak alot.
Bujang tarik sekencangnya dengan tangan dan sebagian bungkus deterjen itu tetap di gigitannya. Kontan deterjen robek dan tumpah, lalu sebagian lagi masuk ke mulut.
''Gawat!'' ujar Bujang tanpa sadar.
''Kenapa tuh Bujang,'' jerit Emak dari teras.
Mendengar suara emak, Bujang tambah kalut. Ia takut emak menyusul ke belakang dan melihat deterjen yang tumpah. Itu akan membuat emak marah besar.