WAK Ijah benar-benar merasa tak bisa merubah kebiasaan jelek anaknya Bujang PeDe.
Kebiasaan itu persis kebiasaan suaminya, ayah Bujang PeDe.
Salah satunya adalah kebiasaan berbuka puasa justru merokok yang didulukan.
''Kau ini Bujang, dari tahun ke tahun tiap kali buka puasa, selalu merokok yang didulukan,'' ujar Emak di hari pertama buka puasa itu.
''Tapi, yang penting kan, anak emak ini puasa, Mak?'' ujar Bujang membela diri atas kebiasaan buruknya itu.
''Iyalah, tapi mulai besok emak minta, buka puasa dimulai dari minum air putih lalu kurma, lalu makan nasi, merokok stop dulu!'' tegas wak Ijah.
Bujang tak membantah. Habis berbuka puasa sore itu, ia ambil beberapa butir kurma, lalu dibawa ke teras.
Di teras, Bujang memepet buah kurma itu, lalu tarok di bibirnya. Dan beberapa waktu kemudian ia ambil korek api, persis seperti orang merokok.
''Apa yang kau kerjakan itu Bujang?'' tanya Emak heran.
''Latihan berbuka dengan kurma la Mak. Tapi kucoba dengan korek api, tak bisa menyala Mak?'''
''Anak Emak ini goblok apa bandel, ya!'' ujar Emak meradang.
Bujang lalu ngibrit, tahu emak meradang.