BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Tuhan menciptakan manusia dalam keberagaman, bukan untuk perpecahan tapi menjadi kekayaan tersendiri bagi Indonesia. Walaupun berbeda agama, pada dasarnya semua agama mengajarkan hal-hal baik bagi kehidupan.
Hak ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Ridwan Djamaluddin pada Musyawarah Daerah (Musda) II Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Kep. Babel yang bertempat di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur, Pangkalpinang, Minggu (19/3/2023).
Dirinya juga mengapresiasi tema yang diangkat, yaitu 'Bersama Permabudhi Kepulauan Bangka Belitung, Wujudkan Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat'.
"Dengan tema ini, berarti kita punya misi yang sama. Sama-sama bertekad untuk menguatkan Indonesia, menjadikan masyarakat Bangka Belitung kian sejahtera," ungkapnya.
Perambudhi menjadi wadah forum komunikasi bagi 119.000 umat agama Buddha dan 9 majelis yang ada Kep. Babel. Ketua DPD Permabudhi Babel Charlie Sendra Budi periode 2018-2023 menyampaikan ada banyak hal yang telah dilakukan organisasi ini.
"Kami mengadakan bakti sosial, terutama ketika pandemi melanda kita semua. Selama ini telah kami telah menyelenggarakan Waisak secara besar-besaran di Kota Kapur, sehingga tempat ini bisa menjadi wisata religi," ungkapnya.
Dalam acara ini, turut dihadiri Ketua Umum Permabudhi Pusat, Philips Kuncoro Wijaya. Dirinya menyampaikan Perambudhi berperan sebagai perekat, pengikat bagi seluruh majelis. Bekerja sama itu penting, bersatu antar majelis. Walaupun dalam setiap majelis ada perbedaan, tapi harus tetap bersatu.
"Lakukan terobosan. Lakukanlah hal-hal baik. Kita perlu mengambil inisiatif mengulurkan tangan terlebih dahulu. Kita harus memberi bukti bahwa kita bermanfaat bagi orang lain," ungkapnya.
Penulis: Natasya
Foto: R. A. Andina
Editor: Budi