BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - SD IT Qurani Adh-Dhuhaa Pangkalpinang menggelar kegiatan seminar parenting dan launching program NGANGGUNG (NGaji bareNG keluarGa di rUmah menyenangkan) di Gedung OR Walikota Pangkalpinang, Sabtu (11/3/2023).
Kegiatan ini turut dihadiri ketua Yayasan, penjamin mutu, tenaga pendidik serta wali murid SD IT Qurani Adh-Dhuhaa.
Kepala SD IT Qurani Adh-Dhuhaa, Hasyim Ashari mengatakan kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan sekolah, sebagai bekal para guru serta orang tua untuk bersinergi dalam mendidik generasi qur’ani.
Dikatakan Hasyim, launching program NGANGGUNG, diambil dari istilah budaya nganggung oleh masyarakat Babel yaitu sebuah kegiatan yang membawa dulang yang berisi makanan, yang didalamnya mencerminkan adanya pendidikan keislaman, kebersamaaan dan ukhuwah islamiyah.
“Program NGANGGUNG ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan waktu untuk mengulang hafalan di sekolah, sedangkan hafalan yang terus bertambah menjadikan orangtua sebagai contoh teladan nyata bagi anak dalam semangat berinteraksi dengan Al-qur’an,” terang Hasyim kepada babelpos.id pada Minggu (12/3/2023).
Ia menuturkan program NGANGGUNG menjadi program berkelanjutan untuk orang tua, anak dan guru, dimana di dalamnya saling bersinergi.
"Orang tua mendokumentasikan kegiatan NGANGGUNG dan mengirimkannya kepada wali kelas masing-masing. Setelahnya, sekolah akan mengevaluasi serta akan memberikan reward bagi orang tua yang aktif melaporkan kegiatan ini," tuturnya.
“Keberlanjutan dari program NGANGGUNG ini yaitu sekolah akan melakukan pembicaraan khusus kepada orang tua apabila selama 1 bulan tidak melaksanakan program ini serta jika orang tua berkeinginan memperbaiki bacaan Al-qur’annya, maka sekolah akan memfasilitasi terbentuknya Tahsin untuk orang tua," sambungnya.
Sementara itu, salah satu wali murid, Sri Agustiani yang turut hadir dalam kegiatan turut menyambut baik program NGANGGUNG ini.
“Launching nya program NGANGGUNG ini sangat bermanfaat. Segala sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik, InsyaAllah akan memberikan hasil yang baik," ujar Sri.
Menurut Sri, kegiatan seperti ini dapat menambah wawasan parenting dan juga persiapan dalam menghadapi Ramadhan yang tinggal menghitung jari.
Kata Dia, bulan Ramadan tidak hanya makanan yang harus disiapkan. Tapi ibadah juga sangat diperlukan. Semua menjadi seimbang. Aktifitas tetap bisa berjalan, begitu juga meraih pahala beribadah di bulan Ramadan.
"Sinergi dalam keluarga, dimulai dari sahur sampai berbuka. Apa saja yg sebaik-baiknya bisa dilakukan bersama-sama," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ismail Aziz Dike selaku pemateri kegiatan parenting berharap dengan diawali lingkungan utama yaitu keluarga, bisa menjadi pendukung utama dalam meningkatkan ketaqwaan, kedisipinan dan pengaruh positif bagi Ananda sholih-sholihah
“Untuk menyempurnakan amal baik di bulan suci Ramadan dan keseharian, orang tua harus menjadi role model (keteladanan yang baik), karena dalam mendampingi anak beribadah di bulan Ramadan, orang tua perlu menciptakan suasana cinta ramadhan didalam rumah. Tentu karakter atau akhlak yang ditanamkan dengan baik dari keluarga akan menjadi contoh utama bagi anak sebagai peniru yang handal,” kata Ismail.