BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Dinas Kesehatan mengelar pertemuan kajian kematian ibu dan anak di Kabupaten Bangka tahun 2023, Kamis (2/3/2023).
Kegiatan diikuti para kepala bidang pelayanan rumah sakit pemerintah dan swasta, dokter puskemas, bidan koordinator dan bidan desa serta pengelola program di Dinas Kesehatan.
Bupati Bangka Mulkan yang membuka kegiatan secara virtual mengatakan angka kematian ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN) di Indonesia dalam dekade terakhir mengalami penurunan, tetapi masih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara.
Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 14.640 ibu dan 72.000 Bayi Baru Lahir (BBL), atau neonatus meninggal berdasarkan AKI 305 per 1.00.000 kelahiran hidup, dan AKN 15 per 1.000 kelahiran hidup, hasil evaluasi Kabupaten Bangka tahun 2022, jumlah kematian ibu 57, 28/100.000 kelahiran hidup (3 kasus), kematian Neonatus 6.3/1000 kelahiran hidup (33 kasus), kematian bayi 2,1/1000 kelahiran hidup (11 kasus), kematian balita 0,19/1000 kelahiran hidup(3 kasus).
"Data kematian ibu dan bayi ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana tahun 2021 kematian ibu dan bayi 40 orang,” ujar Mulkan.
BACA JUGA:Panen Raya dan Buka Lomba Asah Terampil, Ini Harapan Bupati Mulkan
Mulkan mengatakan, pelaksanaan pengkajian kematian ibu dan bayi baru lahir telah menjadi rekomendasi global, dalam upaya penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir dan lahir mati.
Sejauh ini pengkajian kematian hanya dilaksanakan pada sebagian kecil kematian ibu dan bayi baru lahir.
Mulkan berharap para dokter dan bidan di Kabupaten Bangka selalu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat.
"Apalagi terkait dengan kematian ibu dan bayi yang menjadi atensi kita bersama dan menjadi suatu prioritas kita, dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi di daerah ini,” harap Mulkan.
BACA JUGA:Bupati Mulkan Minta Satpol PP Jaga Ruang Publik
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi, mengatakan pelaksanaan pengkajian kematian maternal dan perinatal telah menjadi rekomendasi global dalam upaya penurunan kematian ibu, bayi baru lahir dan lahir mati. Sejauh ini, pengkajian kematian hanya dilaksanakan pada sebagian kematian ibu dan perinatal.
"Tujuan kegiatan ini untuk mengeliminasi kematian ibu dan kematian perinatal yang dapat dicegah dengan cara mengumpulkan dan mengunakan data atau informasi dari setiap kematian ibu dan kematian perinatal untuk menyusun intervensi dan memantau dampakanya pada sistem kesehatan" jelas Nora. (*)
BACA JUGA:Silaturahmi dengan PDM & Aisyiyah Bangka, Bupati Mulkan Siap Buka Musda Muhammadiyah