Bujang sebagai juru bicara mewakili teman-temannya. Ia pun menceritakan latar belakang kehidupan mereka.
"Kami ingin kaya dan punya istri cantik," kata Bujang diiikuti anggukan kepala sang dukun.
Sang dukun melotot, matanya merah.
"Dasar pemuda pemalas. Kalau kalian ingin kaya dan punya istri cantik, ya kalian kerja. Saya saja sudah tua begini tetap bekerja jadi dukun untuk cari uang. Saya sendiri sampai sekarang belum punya istri!''
Hardik sang dukun sembari melemparkan berbagai macam kembang ke arah mereka bertiga.
Bujang, Ipank, dan Odoy lari tunggang langgang.(**)