Ketiganya bertambah kaget.
"Maysaroh," jawab Bujang, Ipank dan Odoy, serentak.
Mendengar ramalannya sangat tepat, Bujang menjadi semangat. Ia ingin tahu lebih dalam lagi.
Namun, pria itu memberi kode dengan tangannya. Bujang paham lalu mengeluarkan uang di dompetnya. Ia menyerahkan selembar 20 ribu.
Pria itu menggeleng dan mengatakan 50 ribu. Meski berat Bujang akhirnya menyerahkan juga uang 50 ribunya.
"Kau dan M ini akan bertemu di pelaminan," kata Pria itu.
Bujang bukan main bahagianya. Ia sudah berkhayal duduk berdua dengan Maysaroh di pelaminan. Memakai baju pengantin, ada musik organ tunggal, yang datang banyak, penuh makanan.
"M terlihat bahagia duduk di pelaminan, ia menggenakan pakaian pengantin warna kuning emas," tambah pria itu.
"Kapan itu," tanya Bujang.
"Tidak lama lagi. Kau akan bertemu dengan M di pelaminan," ucap pria itu sambil berdiri dari hadapan Bujang.
Bujang tambah senang. Odoy dan Ipank sangat iri dengan ramalan untuk Bujang.
"Kau tak bohong kan? Ini akan memjadi kenyataan kan?" tanya Bujang pada pria itu.
"Ini akan nyata, M menjadi pengantin dan kau sebagai tamu undangan yang akan bersalaman dengan M dan pasangannya serta orang tuanya," ujar pria itu sembari berlalu.
Bujang terperangah, sementara Ipank dan Odoy...terpingkal-pingkal...(**)