"PAKEEEET... Pakeeeeeet."
Seorang kurir berteriak kencang dari luar rumah. Bujang bergegas ke luar kamar. Teriakan kurir tersebut memang ia tunggu. Sudah dua hari ini dia betah di rumah. Itu semua karena ia menantikan pesanannya. Sebuah kacamata hitam.
Apalagi paket tersebut sistem COD. Bayar di rumah. Setelah menerima paket dari kurir dan menyerahkan uang, Bujang segera berlari ke dalam rumah.
Dengan penuh semangat ia membuka paket yang terbungkus rapi tersebut. Ia sudah berkhayal mengenakan kaca mata hitam. Tentu akan membuatnya tambah memesona. Para gadis akan meliriknya. Bahkan hati Maysaroh bisa-bisa berbalik arah.
Namun betapa kecewanya Bujang. Ternyata isi paket tersebut bukan kacamata hitam. Namun sabun cuci batangan. Bujang marah, dari mulutnya keluarlah nama-nama hewan pemangsa.
Emak yang sedang memasak untuk makan siang sampai geram mendengarnya.
"Masih kurang banyak yang kau sebut itu Bujang. Yang ada di dalam air belum kau sebut," kata Emak menyindir.
"Bukan apa-apa Mak. Aku pesan kacamata, eh yang datang sabun cuci," kata Bujang.
"Ya baguslah, artinya kau bantu emakmu ini," tukas Emak.
Bujang geram. Mau marah sama siapa. Kurir tadi juga sudah berlalu. Percuma juga marah sama kurir, dia hanya tukang antar.
Bujang sangat murka. Ia dendam. Maka dicarilah cara agar ia dapat membalas dendamnya.
"Aku mau balas dendam Mak, rugi banyak aku," kata Bujang.
Bujang berpikir keras. Kemudian ia mengambil hpnya.
"Rasakan. Kali ini kalian yang kubohongi," kata Bujang.
"Maksudmu?" tanya Emak yang tiba-tiba sudah berada di samping Bujang.