GURU Lulus PG PPPK Merasa Kena Prank Nasional, Emoji Menangis 8 Biji.
Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2022 menyediakan lowongan formasi totalnya mencapai 532.892. Dari jumlah tersebut, 319.618 di antaranya untuk formasi PPPK guru.
Nah, seleksi PPPK guru 2022 menggunakan mekanisme prioritas. Prioritas Satu (P1) pada seleksi PPPK 2022 diberikan kepada guru sudah lulus passing grade (PG) seleksi PPPK 2021, yang jumlahnya sebanyak 193.954 guru.
BACA JUGA: Meski Mepet, Jadwal Seleksi PPPK Tetap!
Mereka, para pelamar kategori P1, tidak perlu lagi ikut ujian seleksi PPPK 2022.
Jika sudah mendapatkan penempatan yang pengumumannya hingga 13 November 2022, mereka tinggal menanti pemberkasan NIP PPPK. Aturan yang sungguh indah. Namun, faktanya puluhan ribu dari 193.954 guru lulus PG 2021 menangis pilu.
Pasalnya, hanya 127.186 guru lulus PG PPPK 2021 yang aman karena sudah mendapatkan formasi.
BACA JUGA: Siap-siap! Pemprov Babel Buka Rekrutmen PPPK, Ini Formasinya
Jumlah tersebut disebutkan Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendibudristek Nunuk Suryani saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (3/11).
Nunuk Suryani juga menyebut 53.241guru lulus PG tidak bisa diangkat PPPK tahun ini karena formasinya tidak tersedia. Mereka menangis.
Guru Lulus PG Merasa jadi Korban Prank Nasional Rapat kerja Komisi X DPR dengan Plt Dirjen GTK Nunuk Suryani di Senayan, Jakarta, Kamis (3/11), ditayangkan channel Youtube Komisi X DPR RI.
BACA JUGA: Hal yang Mengganjal di Seleksi PPPK 2022, Ternyata Ada 5 Kejanggalan
Kolom komentar channel Komisi X DPR di Youtube yang menayangkan rapat tersebut menjadi sarana curhat para guru lulus PG yang tidak mendapatkan formasi. Beberapa di antaranya mengaku sebagai honorer yang sudah lama mengabdi. Usia pun sudah tua.
Warganet bernama Maili Yeni mengaku sebagai guru lulus PG dan masuk P1. Dia memohon agar seluruh pelamar kategori P1 bisa mendapatkan penempatan. Menutup kalimatnya, dia pasang 6 emoji menangis.
“Tolong Pak, perhatikan kami P1 yang sudah lulus passing grade, tetapi tidak dapat formasi. Tuntaskan kami semua yang sudah lulus passing grade tahun lalu. Sudah setahun kami menunggu penempatan ini,” tulis Ata Nawang. Renat Hascaryo Adi menulis curhatan senada.