Kasus Gangguan Ginjal, Tiga Anak Babel Meninggal

Selasa 01-11-2022,10:46 WIB
Reporter : red
Editor : Babelpos

2 di Beltim, 1 di Jakarta

DINAS Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Belitung Timur membenarkan adanya kasus Gangguan Ginjal Anak (GGA) yang terjadi di Kabupaten Belitung Timur dan meninggal dunia. 

Namun pihak DKPPKB Kabupaten Belitung menyerahkan sepenuhnya kepada RSUD Muhammad Zein untuk mengklarifikasi perjalanan kasus tersebut.

BACA JUGA: Heboh Kasus Gagal Ginjal Misterius, Ini Langkah Dinkes Bateng

"Benar ada (dua). Tapi lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ke RSUD," ungkap Sekretaris DKPPKB Kabupaten Belitung Timur, Dianita, Senin (31/10) pagi.

Ditemui terpisah, Direktur RSUD Muhammad Zein, dr Vonny Primasari membenarkan ada kasus GGA di Kabupaten Belitung Timur.

Bahkan dalam keterangannya, dr Vonny mengatakan ada 3 kasus dan berujung pada meninggalnya pasien. Satu kasus lainnya tidak terlaporkan karena dirawat di RS Marsidi Judono, Tanjungpaandan, Belitung, dan dirujuk ke RS Harapan Kita di Jakarta.

BACA JUGA: Gejala Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

Adapun dua kasus lainnya, hanya 1 pasien yakni anak berusia 7 tahun yang dirawat dan dilakukan penanganan oleh dokter anak. Pasien tersebut diketahui masuk Rumah Sakit pada tanggal 30 September lalu dengan diantar kedua orang tuanya.

"Datang sendiri, bukan rujukan. Pernah berobat di (puskesmas) Mengkubang. Memang kondisinya sudah menurun, kesadaran tidak lagi penuh, sudah mulai menurun," jelas dr Vonny atas kasus pertama yang ditangani RSUD Muhammad Zein, Senin (31/10) kemarin.

Pada saat pasien masuk, langsung dilakukan pemeriksaan dengan keluhan utama lemas, sempat muntah, 6 hari tidak BAK dan BAB, tiap makan minum muntah dan deman selama 3 minggu.

BACA JUGA: Korban Gagal Ginjal Akut di Indonesia Mencapai 133 Jiwa di 22 Provinsi

"Di kami tidak sempat banyak pemeriksaan dan tindakan karena rencananya (pasien) mau di hemodialisa," ujar dr Vonny.

Pasien lainnya, bayi berusia 8 bulan yang masuk perawatan pada tanggal 28 Agustus 2022. Pada saat itu, dugaan sirup obat yang diduga menjadi pemicu GGA belum menghebohkan seperti beberapa waktu terakhir. Pada saat itu, pasien merupakan rujukan Puskesmas Manggar dengan keluhan tidak bisa kencing dan sempat demam.

Disebutkan dr Vonny, pasien bayi tersebut kemudian disarankan untuk dirujuk. Namun karena alasan enggan dirujuk, pihak keluarga meminta pasien dipulangkan atau Atas Permintaan Sendiri (APS) pada tanggal 30 Agustus 2022.

Kategori :