Nakhoda Harus Selalu Tahu

Jumat 08-07-2022,08:04 WIB
Reporter : Atok Kulop
Editor : Babelpos

Oleh: Ahmadi Sofyan - Penulis Buku/Pemerhati Sosial Budaya --

ADA sebuah prinsip yang selalu dipegang dalam dunia Militer, utamanya dalam organisasi Angkatan Laut (AL), bahwa seorang Perwira yang bertugas sebagai Kapten atau komandan kapal perang, sangat terlarang mengatakan “SAYA TIDAK TAHU” atau “NDAK MIKIR” apalagi “BUKAN URUSAN SAYA”. Prinsip ini sudah menjadi pegangan para pelaut tempur selama berabad-abad di semua negara.

“Nenek moyangku seorang pelaut….” Syair lagu tersebut sudah sangat tidak asing lagi di telinga kita bangsa Indonesia yang mungkin sebagian besar sudah melupakan tentang asal usul nenek moyangnya. 

Terlepas benar apa tidak nenek moyang kita adalah pelaut, tapi setidaknya telah dibuktikan oleh sejarah bahwa nenek moyang kita sukses menaklukkan dua samudera terbesar di dunia, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. 

Tentunya hidup ditengah lautan dibutuhkan keberanian yang sangat tinggi dan bahkan sangat memacu adrenaline untuk menentukan keputusan-keputusan agar selamat hingga didaratan.

Artinya nenek moyang kita bangsa Indonesia telah mewariskan semangat keberanian yang tidak pernah takut akan mara bahaya. Selain itu, warisan yang ditinggalkan adalah kemandirian. 

Karena seorang pelaut (nakhoda) tidak bisa tergantung dengan pelaut-pelaut lainnya. Kemandirian seorang pelaut akan terbukti jikalau ia pulang membawa hasil untuk keluarga dan masyarakat dilingkungannya.     

Kemandirian yang diwariskan oleh nenek moyang kita ini ternyata tak membekas sama sekali. Terbukti negeri yang katanya “gemah ripah loh jinawi toto tenterem kerto rahardjo” ini jauh dari kemandirian. 

Sejak merdeka hingga sekarang, Indonesia masih terbelit dengan hutang dari negara lain, hidup dalam tekanan, kungkungan dan kangkangan negara yang jauh lebih kecil. 

Bahkan antrian panjang masih kokoh berjalan demi memenuhi kebutuhan hidup seperti minyak goreng. 

Perahu Retak

Kalau mau jujur, jika diibaratkan kapal Pinisi, Indonesia adalah kapal yang sudah kian terlihat retak. 

Karenanya 2024 dibutuhkan seorang kapten kapal atau nakhoda handal guna mengarungi samudera sehingga bahtera tak tenggelam dalam lautan luas dan penumpangnya menjadi santapan ikan-ikan buas. 

Seorang kapten kapal adalah guru bagi awak dan penumpang kapal. Oleh karenanya ia harus mampu memberikan yang terbaik kepada awaknya melalui kearifan dan menunjukkan kepribadian yang baik dan berwibawa serta melakukan yang terbaik.      

Dalam dunia militer, sebuah prinsip terutama dalam Angkatan Laut (AL) seorang Perwira yang ditugaskan sebagai Kapten atau Komandan kapal perang sangat dilarang keras mengatakan “saya tidak tahu” atau “ndak mikir” apalagi sampai mengatakan “bukan urusan saya”. 

Kategori :

Terkait

Kamis 12-10-2023,20:57 WIB

Istana & Senayan

Jumat 14-07-2023,01:00 WIB

Keruas

Jumat 23-06-2023,01:00 WIB

Anak Gadis dan Anak Ayam