HINGGA kemarin (28/7), pandemi covid-19 di Bangka Belitung (Babel) masih mengkhawatirkan. Sebanyak 18 pasien konfirmasi positif Covid-19 dilaporkan meninggal dunia. ------------------- DI SAMPING itu, Satgas Penanganan Covid-19 Babel mencatat penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 632 orang, dengan kesembuhan pasien bertambah 449 orang. \"Untuk yang meninggal konfirmasi tertinggi di Pangkalpinang, ada 6 orang. Lalu Belitung 4 orang, Bangka 3 orang, Belitung Timur 3 orang, Bangka Tengah 1 orang, dan Bangka Selatan 1 orang,\" jelas Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel Mikron Antariksa, kepada Babel Pos tadi malam. Kasus baru konfirmasi positif, lanjut Mikron, terbanyak masih di Belitung yakni 129 kasus, kemudian Bangka 117 kasus, Bangka Barat 95 kasus, Pangkalpinang 87 kasus, Bangka Selatan 70 kasus, Bangka Tengah 89 kasus dan Beltim 45 kasus. \"Dengan demikian, kumulatif orang yang terkonfirmasi positif 31.601, kesembuhan pasien 25.722 orang, kasus meninggal 609 dan orang dalam perawatan atau isolasi 5.270,\" ungkapnya. Mikron mengingatkan, bahwa capaian yang baik dalam penanganan Covid-19 tidak lain berkat kerja semua pihak serta kesadaran dan kepedulian dari masyarakat yang terus konsisten, terlibat dan memberi andil dalam pengendalian dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Babel. \"Setiap pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses dan capaian yang sudah tercipta dengan baik akan kembali tidak kondusif, dan mundur ke belakang,\" tukasnya. RS Darurat Bangka Barat Terpisah, Gubernur Babel Erzaldi Rosman terus melakukan koordinasi intens dengan kabupaten/kota. Setelah sehari sebelumnya ke Belitung dan Belitung Timur, kemarin ke Kabupaten Bangka Barat. Koordinasi ini bertujuan untuk mencarikan solusi bagi Bangka Barat dalam penanggulangan Covid-19 yang terus mengalami peningkatan hingga diberlakukannya PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level IV. Beberapa poin penting untuk dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Babar salah satunya rencana menjadikan gedung pusat karantina yang selama ini digunakan oleh Pemkab Babar menangani kasus Covid-19 dijadikan sebagai Rumah Sakit Darurat. Opsi tersebut disampaikan Sekretaris Satgas Covid 19 Babar, Sidharta Gautama. \"Kami mengusulkan gedung karantina kabupaten yang selama ini jadi pusat penanganan Covid-19 bisa dijadikan rumah sakit darurat. Karena gedung itu bisa menampung 176 orang, jika setiap kamar diisi 2 pasien,\" ujar Sidarta. Mendengar hal itu, gubernur langsung menyampaikan kepada Wakil Bupati Babar, Bong Ming Ming yang juga hadir di rapat tersebut untuk menyampaikan rencana tersebut kepada Bupati H. Sukirman untuk direalisasikan. Ia juga mengatakan, dengan adanya rumah sakit darurat, penanganan covid di Babar dapat lebih fokus dan akan mempengaruhi BOR (Bed Occupancy Rate). \"Sampaikan ke Pak bupati segera di-SK-kan biar ini cepat terealisasi. Kita hanya butuh SK saja kemudian teruskan ke Kemenkes RI. Kalau sudah ditetapkan akan meringankan beban APBD kita. Dengan kapasitas yang luar biasa ini, mudah-mudahan penanganan covid lebih terfokuskan khususnya Muntok yang kasusnya paling tinggi, dan angka meninggalnya juga paling tinggi,\" katanya. Selain gedung karantina, gubernur juga menyarankan agar Puskesmas Tempilang dijadikan rumah sakit darurat. \"Coba Pak kadis dicek ruangannya apakah bisa dipisahkan atau tidak, karena penting itu. Nanti kalau penanganan yang bukan sakit covid bisa dialihkan ke poskesdes,\" ujarnya. Namun demikian, jika rumah sakit darurat nantinya telah beroperasi, Gubernur tidak membuat masyarakat melonggarkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. \"Masyarakat harus tetap menahan diri, tetap gunakan masker, cuci tangan dengan rajin, patuhi aturan yang sudah menjadi kebijakan berkaitan dengan PPKM ini,\" tambahnya.(jua/rel)
Di Babel, Positif 632, Meninggal 18, Erzaldi: RS Darurat di Bangka Barat
Kamis 29-07-2021,07:00 WIB
Editor : babelpos
Kategori :