PANGKALPINANG - Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Pangkalpinang terus berkomitmen untuk memberantas peredaraan dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukumnya.
Bahkan di awal tahun 2022 ini, Satres Narkoba Polres Pangkalpinang sudah memiliki target operasi (TO) terutama para bandar narkoba.
\"Di tahun 2022 ini kita incar para pemain besar, intinya bos narkoba lah. Karena selama ini belum pernah dapat bandar narkoba skala besar di wilayah hukum Polres Pangkalpinang,\" tegas Kasat Resnarkoba Polres Pangkalpinang, Iptu Astrian Tomi kepada Babel Pos, Senin (10/1/2022).
Karena itu, dikatakan Astrian Tomi, bandar besar dengan jumlah barang bukti yang besar pula akan menjadi prioritas tangkapan Tim Kalong Satres Narkoba Polres Pangkalpinang tahun ini.
\"Ya kita akan lihat dari sisi kualitas dan kuantitas barang, itu yang kita targetkan. Tapi bukan berarti yang kecil-kecil gak kita tangkap, pokoknya semuanya kita berantas,\" katanya.
Seperti diketahui, lanjut perwira balok dua ini, selama tahun 2021 lalu, pihaknya berhasil mengungkap sebanyak 66 kasus narkoba dengan jumlah tersangka sebanyak 106 orang.
Jumlah itu, menurutnya, sudah berapa kali lipat melampaui kasus yang ditargetkan oleh negara.
\"Kalau dari negara kami cuma dikasih 20 kasus setahun, tapi kita berhasil ungkap 66 kasus. Jadi target tangkapan kita naik 300 persen dari target negara,\" tutur Astrian Tomi.
Astrian Tomi mengatakan, berdasarkan jumlah ungkap kasus, tingkat peredaraan dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Pangkalpinang masih terbilang tinggi.
Bahkan sejak tiga tahun terakhir, menurutnya, grafik peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Pangkalpinang terus meningkat.
\"Karena memang seluruh pusat ekonomi ada di Pangkalpinang. Makanya, mudah-mudahan target kita di tahun ini bisa tercapai. Karena TO sudah ada, termasuk DPO, tapi belum banyak terungkap, semoga tahun ini bisa kita ungkap,\" tegas Astrian Tomi.
Menurut Astrian Tomi, modus yang digunakan para pemain narkoba saat ini masih sama seperti tahun sebelumnya mulai dari menggunakan komunikasi via handphone dan transaksi dengan cara dilempar, sehingga baik pembeli maupun penjual tidak saling kenal.
\"Meski para pelaku pintar bermain dalam transaksi narkoba, tetapi Tim Kalong tetap akan berusaha keras mengungkapkannya. Makanya, selain pengedar, para pengguna juga kita hajar. Karena percuma kita banyak nangkap para bandar, tapi pemakainya banyak. Untuk itu pemakai juga kita hajar, biar konsumennya juga betkurang. Tahun lalu, ada 100 orang yang kita assesment kan. Mudah-mudahan tahun ini hasil ungkap kasus narkoba memuaskan,\" pungkas Astrian Tomi sembari menyebut saat ini jumlah personel Tim Kalong sebanyak 19 orang. (pas)