PANGKALPINANG - Kini stok bio solar di SPBU-SPBU tidak langka lagi. Stok tersebut kini aman terkendali setelah pihak Polda terutama dari Direktorat Polda Bangka Belitung gencar melakukan penertiban serta penegakan hukum terhadap penyimpangan BBM bersubsidi.
\"Kondisi BBM bersubsidi terutama bio solar tidak lagi langka. Ini setelah kita melakukan berbagai edukasi serta pencegahan baik kepada pengelola SPBU, masyarakat hingga sopir-sopir angkutan untuk tidak menyalahgunakan BBM bersubsidi seperti solar. Penyimpangan BBM bersubsidi memiliki konsekwensi hukum sehingga harus dihindari,\" ingat Direktur Dit Reskrimsus Kombes Moh Irhamni, SI.K., M.H., M. Han.
Ketersediaan solar menurut Irhamni sangat cukup untuk memenuhi segala kebutuhan angkutan yang ada di Bangka Belitung. Selama tidak disalahgunakan untuk kepentingan seperti penambangan liar dan industri. \"Stok bio solar itu sangat cukup untuk di Bangka Belitung selama tidak dilakukan pengeritan yang kemudian dijual ke tambang-tambang ilegal ataupun industri. Bila disalahgunakan akhirnya itulah yang menyebabkan kelangkaan serta antrian panjang yang membuat keresahan masyarakat,\" sebut perwira dengan 3 melati di pundak.
Sementara itu di lapangan dampak positifnya atas penertiban yang ada langsung dirasakan para sopir truk. Salah satu Riansyah mengatakan kalau dulu sopir-sopir truk untuk mendapatkan solar harus antrian panjang. Tidak hanya itu kerap harus nginap di dalam truk mendapatkan solarnya.
\"Takut gak kebagian solar maka harus antri sejak sore dan nginap. Akibatnya tidak bisa istirahat dengan layak sehingga mengakibatkan rawan kecelakaan,\" kata ketua komunitas romantika sopir truk Indonesia Bangka Belitung.
\"Kalau sekarang ini alhamdulillah, karena pengerit sudah berkurang jadi jam berapapun tersedia solarnya. Tentu harapan kita kondisi baik seperti ini terus berlangsung selamanya,\" harapnya. (eza)