Upgrade Literasi Keuangan, Tim Pengabdi UBB Ajak UMKM Bateng Mengglobal

Upgrade Literasi Keuangan, Tim Pengabdi UBB Ajak UMKM Bateng Mengglobal

Kegiatan Literasi Financial Technology bagi UMKM Bateng oleh Tim Pengabdi UBB.-Ist-

BABELPOS.ID, KOBA - Universitas Bangka Belitung (UBB) melalui kegiatan pengabdian masyarakatnya, melaksanakan sosialisasi legalitas dan izin prosedur ekspor-impor sekaligus pelatihan singkat mengenai penggunaan financial technology untuk meningkatkan kapasitas mendapatkan akses permodalan, kepada pelaku UMKM Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (10/8/2023). 

Kegiatan yang bertajuk "IKM Go Digiglobal: Upgrade Literasi Keuangan Digital Pelaku IKM Siap Ekspor Berbasis Financial Technology" ini digagas oleh Tim Pengabdi UBB yaitu Anggraeni Yunita, Rulyanti Susi Wardhani dan Wenni Anggita, difasilitasi Bank SumselBabel Koba dengan menghadirkan narasumber dari tim pengabdi.

BACA JUGA:Rektor Pastikan UBB Terus Beri Kontribusi Peningkatan APK PT dan IPM Babel

Ketua Tim Pengabdi, Anggraeni Yunita, mengatakan kesulitan UMKM dalam melakukan ekspor antara lain pertama adalah masalah legalitas.

"Minimnya pelaku UMKM terhadap pemahaman legalitas, nomor pokok wajib pajak (NPWP), pentingnya nomor induk berusaha, hak atas kekayaan intelektual (HAKI), izin prosedur ekspor-impor," jelasnya.

Kedua, adalah akses pembiayaan. Ketiga, adalah pendampingan. Keempat adalah masalah produksi. Terakhir adalah terkait pemasaran. 

“Selanjutnya terbatasnya informasi UMKM terhadap peluang pasar menjadi salah satu penyebab produknya sulit menembus pasar global," ujarnya.

BACA JUGA:PKKMB 1.928 Mahasiswa Baru, Rektor UBB Pastikan Tak Ada Persekusi dan Bullying

Selain itu, minimnya infrastruktur logistik juga membuat daya saing produk UMKM nasional rendah. UMKM juga dinilai tidak konsisten dalam memperbaharui produk yang dijual di marketplace. 

"Selain itu, minimnya infrastruktur logistik juga membuat daya saing produk UMKM nasional rendah," tukasnya.

BACA JUGA:Tim PMTU UBB Dampingi Pendaftaran NIB Bagi UMK Desa Tumbak Petar

Dijelaskannya, Indonesia saat ini terus membangun national logistik ekosistem dan investasi di bidang infrastruktur untuk menciptakan konektivitas agar daya saing untuk distribusi dan logistik bisa menurun.

Tak hanya itu, sektor UMKM juga masih menghadapi sejumlah tantangan ke depan di antaranya terkait dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, standardisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitasi, serta basis data tunggal. 

"Untuk itu, perlu peran dan sinergi segenap stakeholders terkait untuk mengatasi beragam tantangan yang masih menghadang sektor UMKM," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: