Kasus Tipikor Masjid Asrama Haji Babel, Kedua Tersangka Ditahan

Tersangka saat ditahan dan sudah menggunakan rompi orange.- FOTO: Reza H-babelpos.id-
SALAH satu produk Tipikor sebagai hadiah HUT Adyaksa ke 62 tahun 2002 lalu, adalah mulai dilakukan penahanan terhadap tersangka.
Yakni perkara dugaan tipikor masjid asrama haji transit pada Kementerian Agama wilayah Bangka Belitung (Babel) tahun anggaran 2020.
BACA JUGA: Kasus Tipikor Damkar Bangka, Mulai Sidang
Dua tersangka yang ditahan tersebut yakni Denny Sandra selaku PPK dan Lasidi selaku konsultan dari CV Cipta Griya Persada yang beralamat di Jalan Perindustrian 1 nomor 7 Palembang.
BACA JUGA: Honorer Pemprov Babel Kian Resah
“Sebelum ditahan para tersangka itu telah menjalani pemeriksaan sejak pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB. Kemudian dilakukan penahanan pada pukul 14.15 WIB.
BACA JUGA: Usulan Formasi PPPK 2022, di Bawah 50%
Mereka dilakukan penahanan di rutan pada Polresta Pangkalpinang,” demikian kata Kasi Penyidikan, Himawan kepada harian ini kemarin sore.
BACA JUGA: PT Timah Tbk Komitmen Jalankan Bisnis Sesuai HAM
Sebelumnya penetapan tersangka pada Denny Sandra selaku PPK berdasar surat print – 713/L.9/Fd.1/07/2022 tanggal 13 Juli 2022. Sedangkan Lasyidi selaku konsultan perencana berdasar surat print – 714/L.9/Fd.1/07/2022 tanggal 13 Juli 2022.
BACA JUGA: PLN Batalkan Program Kompor Listrik
Ditambahkan oleh Kasi Penkum Basuki Raharjo, penetapan tersangka sedikitnya telah memenuhi 2 alat bukti lengkap. Total kerugian negara sendiri dalam pusaran perkara terbilang besar yakni mencapai Rp 5 milyar.
“Tentunya penyidik dalam menetapkan nasib orang (tersangka.red) tidak bisa main-main, pasti sudah ada alat bukti lengkapnya,” kata Basuki kepada harian ini kemarin.
Dalam pelaksanaan proyek masjid dikerjakan oleh kontraktor CV Andara Karya Abadi dengan konsultan perencana dari CV Cipta Griya Persada itu. Dalam separuh perjalanan proyek ternyata terjadi permasalahan pada konstruksi. Tepatnya persoalan pada fondasi sehingga menyebabkan terjadi kemiringan pada lantai masjid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: